Saturday, August 31, 2019

Tol Trans Sumatera Jadi Peluang Usaha UKM Daerah

Terdapatnya Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) jadi kesempatan besar buat beberapa Usaha Kecil Menengah (UKM) wilayah untuk menjual dagangannya di sejumlah titik rest ruang. Kesempatan itu diberi untuk UKM-UKM binaan bank BUMN seperti BNI, BRI serta Mandiri.

Shinta salah seseorang pedagang yang buka tenant di rest ruang KM 87 merasakan suka dengan peluang yang diberi padanya. Ia mengatakan jika ini adalah kesempatan yang baik buat UKM-UKM wilayah.




"Prospeknya itu bagus sekali sebab jadi jalur-jalur intinya Trans Sumatera. Jadi kelak yang akan datang kan produk kita semakin diketahui," katanya waktu dihubungi detikFinance, Rabu (28/8/2019).

Baca Juga: Sistem Operasi

Akan dibukanya outlet di rest are KM 87, pedagang bermacam jajanan ciri khas Lampung ini terus lakukan penambahan produksi untuk penuhi keinginan customer. Diluar itu kualitas paket produknya diperbaiki supaya lebih menarik banyak konsumen.

"Sebelum membuka di sini umumnya kita mengambil (bahan pisang) dari 3 supplier. Saat ini mungkin sudah nambah jadi 5-6 supplier," terangnya.

Harapannya, lanjut Shinta, omzet yang didapat dapat naik jadi 2x lipat dari mulanya. Ia ingin satu nanti saat outlet kepunyaannya bisa menjadi satu diantara pusat oleh-oleh ciri khas Bandarlampung.

Tidak cuma jadi jalan tanpa ada kendala, tol Trans Sumatera dibuat untuk memberi beberapa efek baik buat perekonomian masyarakat Sumatera. Diantaranya dengan menggandeng UKM binaan BUMN untuk buka outlet di rest ruang ditempat. Walau sekarang belum semua rest ruang telah dituntaskan.

Artikel Terkait : Pengertian Sistem Operasi

"Memang rest areanya ini terlambat sedikit sebab saat itu beberapa pembebasan tempat dari rest ruang terlambat sedikit dibanding jalan jalan tolnya. Jadi rest ruang kita harap di beberapa titik ini usai bulan Desember," tutup Menteri BUMN, Rini M Soemarno.

Direktur Penting PT Hutama Karya, Bintang Perbowo ingin jalan tol yang dibuat oleh perusahaannya cepat usai serta selekasnya diresmikan agar dapat tingkatkan perekonomian masyarakat Lampung serta Sumatera Selatan.

Baca Juga : Sistem Operasi Adalah

"Angkutan logistik dari satu tempat ke lain tempat semakin lebih cepat, murah serta dapat dibeli warga yang memerlukan. Hingga perekonomian Indonesia lewat Trans Sumatera ini jadi lebih baik," ujarnya.

Wanita Ini Sukses Jualan Tas Rotan

Nurma Laila (26) adalah wanita asal Kabupaten Lombok Tengah, Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang ikut terdampak gempa Lombok tahun kemarin. Nurma serta suaminya, Awan (29) yang profesinya jadi pemandu wisata (tur guide) di Lombok harus menelan pil pahit sebab pelancong menyusut mencolok sejak gempa.

"Usaha ini diawali seusainya gempa di Lombok tahun kemarin. Saya mulai usaha tas rotan ini bulan Juli. Telah satu tahun lebih. Waktu itu suami saya kan kerja jadi guide, jadi semenjak gempa itu tamu sepi sekali, hampir tidak ada tamu, jadi kami tidak ada pendapatan," papar Nurma saat dihubungi detikFinance awal minggu ini.



Walau sebenarnya, Nurma serta Awan harus menghidupi anak mereka yang baru berumur 1 tahun saat itu (sekarang umur si kecil 2 tahun). Nurma sendiri tinggal di kampung Janapria yang disebut tempat beberapa perajin rotan. Oleh karenanya, dia berinisiatif membuat tas rotan lalu memasarkannya ke beberapa tempat.

Baca Juga : Kelompok Sosial

"Jadi kami coba-cobalah membuat tas rotan. Sebab di kampung saya kan perajin semua, banyak yang buat kerajinan dari rotan. Jadi saya coba-cobalah buat tas. Pemasaran awalannya di seputar sini dahulu. Terus baru online, terus diteruskan semenjak itu," jelas Nurma.

Nurma memproses anyaman rotan yang dia beli dari perajin-perajin rotan di kampungnya. Lalu, dia membuat jadi produk tas siap jual. Dalam satu hari dia menghasilkan 20-30 tas.

"Jika yang pasang tali, yang membuat anyamannya jadi tas, saya sendiri yang buat. Tetapi jika anyaman rotannya itu perajinnya yang buat, saya tinggal mengambil-mengambil saja. Tetapi jika tas-nya saya yang membuat sendiri, saya berikan warna, serta motif-motifnya. Satu hari saya itu produksi 20-30 tas," katanya.

Nurma selanjutnya pasarkan produknya dengan merk Bale Rattan Bag, lewat media sosial seperti Instagram, Facebook, serta WhatsApp. Dia juga tidak menduga pembelinya lumayan banyak. Tas yang ia bikin dengan hasil tangannya di jual pada harga yang cukup murah, cuma Rp 65.000-220.000 per buah. Bahkan juga, Nurma sukses tembus pasar export. Dia mengekspor tas rotannya ke Malaysia serta Filipina.

Artikel Terkait : Pengertian Kelompok Sosial

"Tas saya harga Rp 65.000-220.000. Nah, sesudah saya jual online itu nyatanya banyak. Kami beberapa kali sudah export, ke Asia saja sich. Saya export ke Malaysia serta Filipina. Mereka (Malaysia serta Filipina), lihat produk saya dari media sosial. Mereka belinya grosir, umumnya mereka belinya 200 pieces ke atas, serta harga tentu jauh tambah murah jika belinya banyak," katanya.

Keberhasilan Bale Rattan Bag juga sudah dilirik oleh Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA). Nurma memperoleh undangan langsung dari idEA untuk pasarkan produknya di Pasar idEA 2019, 15 Agustus kemarin. Walau sebenarnya, Nurma tidak pernah benar-benar pasarkan produknya di basis e-commerce.

"Iya, saya ke Jakarta tempo hari. Saya dibawa langsung sama orang idEA-nya dari Instagram. Semenjak turut Pasar idEA banyak channel-channel, serta banyak penawaran contohnya dari Blibli.com," jelas Nurma.

Omzet yang dia raup per bulannya dengan jual tas rotan ini cukup mengundang selera. Per bulan, Nurma dapat cetak omzet Rp 9-10 juta. Jika ada keinginan export yang umumnya pesanannya lebih dari 200 buah tas, omzet Nurma dapat 2x lipat, yaitu seputar Rp 20 juta.

"Kurang lebih omzetnya Rp 9-10 juta per bulan. Omzet ya, yang belum bersihnya. Jika terhitung export dapat sampai Rp 20 juta. Dapat 2x lipat omzetnya memang jika ditambah export, sebab pesanannya semakin banyak kan," tutur ia.

Baca Juga : Kelompok Sosial Adalah

Dia menjelaskan, dengan penghasilan itu perekonomian keluarga jadi lebih baik. Bahkan juga, semenjak mengawali usaha ini perekonomian perajin rotan yang lain di dekat tempat tinggalnya juga turut lebih baik.

"Iya sejak jualan tas rotan melalui online sangat benar-benar menolong perekonomian keluarga. Tetapi tidak cuma perekonomian keluarga saya, tetapi tetangga-tetangga saya , benar-benar menolong perekonomian mereka," pungkas bekas guru SMP itu.

Omzet Puluhan Juta Rupiah dari Waralaba Mie Setan

Waralaba adalah jalan singkat buat mereka yang baru ingin mengawali usaha. Tinggal membayar lisensi, dari produk sampai mode usaha bisa didapat dari si pemilik usaha.

Satu diantara usaha yang seringkali diwaralabakan ialah kuliner. Dari mulai usaha bertaraf UKM sampai merek internasional memakai pola ini.



Seperti Mie Setan Njerit yang sukses berkembang memakai pola waralaba. Usaha ini dibangun oleh Rudi Agus seputar Juni 2015. Untuk produknya sendiri lahir dari tangan istrinya, Diestha Cindy Martha. Kebetulan istrinya memang hoby memasak. Seputar enam bulan lamanya sang istri cari resep produk Mie Setan Jerit.

Baca Juga : Akuntansi Manajemen

"Waktu itu kami jual produk cuma di outlet kami. Sebab saat itu lihat kesempatan, banyak anak muda yang menyukai konsumsi makanan pedas. Pada akhirnya pilihan jatuh ke usaha ini," katanya pada detikFinance, dicatat Sabtu (31/8/2019)

Rudi menyengaja pilih mie jadi upayanya karena melihat mie jadi satu diantara kuliner yang tidak asing di lidah warga Indonesia. Ia memandang fans mie juga tidak mengenal umur.

Waktu buka outlet pertama Rudi keluarkan modal seputar Rp 50 juta. Diluar itu ia manfaatkan tanah kosong punya orang tuanya.

Untuk produknya sendiri lahir dari tangan istrinya. Kebetulan istrinya hoby memasak. Seputar enam bulan lamanya sang istri cari resep produk Mie Setan Jerit.

Artikel Terkait : Pengertian Akuntansi Manajemen

Sesudah outletnya sukses serta mempunyai banyak konsumen setia, pada akhirnya Rudi putuskan untuk meningkatkan bisnisnya lewat waralaba. Pas pada Agustus 2017, Rudi buka kesempatan waralaba.

"Sebab belum tahu media promo, saat itu kami tawarkan dengan cara langsung pada siapapun mengenai usaha ini. Sampai selanjutnya, berjumpa dengan satu orang di Denpasar. Kita menawarkan idenya serta test food di tempat tinggalnya, serta orangnya sepakat," imbuhnya.

Sesudah outlet partner pertamanya itu sukses berkembang, Rudi membuat skema waralabanya serta buka seluas-luasnya pintu kemitraan.

Sampai sekarang Mie Setan Njerit menyebar di 78 outlet. Dari keseluruhan outlet itu cuma satu yang dipunyai Rudi, bekasnya adalah punya partner.

Mie Setan Njerit sendiri tawarkan kesempatan waralaba dengan nilai investasi yang ditawarkan cukup dapat dijangkau. Ada tiga paket, dari mulai Rp 25 juta, Rp 50 juta, serta Rp 75 juta.

Baca Juga : Akuntansi Manajemen Adalah

Nilai investasi Rp 25 juta akan memperoleh peralatan dapur, peralatan promo, bahan baku untuk promo sekitar 160 bagian serta photo menu. Sesaat untuk Rp 50 juta akan memperoleh penambahan kulkas, freezer, meja bangku 8 set, bahan baku 400 bagian serta kipas angin.

Sesaat Rp 75 juta sama juga dengan Rp 50 juta serta ada penambahan neonbox, meja dapur, meja bangku 15 set, cat mural serta seragam karyawan.

Pengertian - Produk Mie Setan Njerit sendiri terbagi dalam beberapa macam, dari mulai Mie Setan Orisinal dengan pilihan level kepedasan 1-20. Lalu ada Mie Vampir, Mie Samyang, serta Mie Ramen. Tidak hanya jual mie, ia menyiapkan menu lain seperti Nasi Goreng Pocong, Nasi Goreng kuburan serta bermacam Dimsum

Rudi menjelaskan rata-rata dari mitranya dapat kantongi omzet seputar Rp 90-100 juta per bulan. Bila sedang waktu puncaknya beberapa partner dapat kantongi omzet Rp 170-180 juta.

Dari omzet itu, si partner dapat kantongi keuntungan seputar 30% Contohnya partner bisa omzet Rp 100 juta karena itu yang dikantongi partner bersih Rp 30 juta per bulan.

Pria Ini Kantongi Rp 200 Juta dari Jualan Pasta

Keberhasilan memang dapat hadir darimanakah saja seandainya usaha itu digerakkan dengan berkelanjutan. Seperti Nicolas yang berpenghasilan cukup besar dari usaha yang nyatanya datang dari pekerjaan universitas.

Nicolas menceritakan, bersama dengan ke empat rekan kampusnya. Ia bersama dengan teman-temannya membangun Pastabi.Id satu rumah makan yang tawarkan bermacam makanan Indonesia dengan sentuhan pengembangan modern.



"Awalannya, Pastabi untuk pekerjaan skripsi saja, ketentuan kelulusan S1," kata Nicolas pada detikFinance, Jakarta, Sabtu (31/8/2019).

Baca Juga : Akuntansi Biaya

Nicolas mengutarakan, membangun rumah makan kuliner ini bermodalkan awal seputar Rp 50 juta. Dibangun persis pada Maret 2017 serta di pertengahan jalan ke empat temannya Nicolas juga konsentrasi pada semasing kerjaannya. Selanjutnya pada Agustus 2017 Nicolas jalankan Pastabi seseorang diri.

Pastabi terdapat di Taman Jajan CBD Bintaro. Disebutkan Nicolas, semula jalankan usaha kuliner ini cuma memperoleh omzet kisarn Rp 100-Rp 500 ribu /hari serta tertinggi Rp 1 juta itu juga saat bulan puasa.

Hal itu juga tidak membuat pria yang baru berumur 23 tahun ini menyerah, ditambah lagi jadi seseorang entrepreneur di bagian kuliner ialah cita-citanya semenjak kecil. Hasilnya, Nicolas sekarang sukses membuat usaha kulinernya ramai dikunjungi dari beberapa wilayah. Karena pengembangannya, Nicolas saat ini dapat mencatat omzet Rp 150-200 juta per bulannya.

Artikel Terkait : Pengertian Akuntansi Biaya

"Awalannya sepi sampai seringkali sudah pernah mendapatkan omzet harian 0, saat ini omzet per bulan Rp 150-200 juta-an," tegas ia.

Omzet yang besar itu karunia Pastabi jual beberapa variasi makanan seperti pasta, nasi tenderloin, nasi firewings, mie karet, serta yang lain. Harga yang ditawarkan relatif dapat dijangkau dari mulai Rp 15.000-70.000.

Saat ini, Nicolas akui jika Pastabi telah mempunyai banyak konsumen setia yang datang dari Bintaro, Ciputat, Serpong, serta Pamulang. Bahkan juga jika akhir minggu, ada konsumen setia yang datang dari Tanjung Priok, Pantai Indah Kapuk (PIK), sampai Bekasi.

"Terbanyak disukai itu variasi nasi serta mie. Menu seperti mie karet abang, nasi tenderloin bakar, nasi ayam geprek," tutur ia.

Baca Juga : Akuntansi Biaya Adalah

Dengan keberhasilan yang telah didapatkan saat ini, Nicolas memberi pesan untuk beberapa pembaca detikFinance yang ingin terjun ke dunia usaha. Kunci untuk mendapatkan keberhasilan dalam jalankan usaha ialah berkelanjutan, pengembangan produk. Karena, untuk dapat bertahan dari kompetisi yang ada kita harus membuat beda produk yang kita dagang dengan pesaing kita.

"Untuk bertahan di usaha ini ialah pengembangan produk, marketing dengan periodik, kita harus juga memerhatikan pasar kita, mulai harga, sasaran market dan sebagainya." tuturnya.

Paling akhir, buat yang ingin tahu dengan beberapa makanan Pastabi, langsung bisa hadir ke Taman Jajan CBD Bintaro, atau juga bisa pesan lewat aplikasi ojek online.

Kakek Berusia 113 Tahun di Jember Ikut Gerak Jalan 30 Km

Seseorang kakek berumur 113 tahun di Jember ikuti gerak jalan sejauh 30 km. Pada wartawan, dia akui hoby serta sering olahraga jalan kaki sampai antarkota.

Gerak jalan tradisionil Tanggul-Jember (Tajem) itu berjalan tadi siang. Moment tahunan itu dibarengi beberapa ribu masyarakat. Diantaranya Tukimin, pria yang sekarang berumur 113 tahun.

Tukimin adalah masyarakat Desa Sumberjeruk, Kecamatan Kalisat. Dia akui suka olahraga jalan kaki. Itu dia kerjakan untuk memperhatikan kesehatan serta berikan motivasi beberapa generasi muda sekarang.

Baca Juga : Pengertian Organisasi

"Saya seneng mlaku, tenagane cukup makan nasi serta (kuat) meredam lapar (Saya senang olahraga jalan kaki, tenaganya cukup makan nasi serta kuat meredam lapar)," tutur Tukimin waktu di konfirmasi wartawan sebelum diberangkatkan di garis start, Sabtu (31/8/2019) siang.

Olahraga jalan kaki, lanjut Tukimin, sudah lama disukai olehnya. Walau baru 4 kali turut gerak jalan Tajem, tetapi untuk berjalan kaki dengan jarak yang cukup jauh seringkali dijalaninya.



"Saya seringkali jalan kaki, Jember-Banyuwangi bolak-balik, muter-muter Panarukan, silahkan (sesudah, red) Panarukan (lanjut) Kraksan, Probolinggo, terus sampai Klakah," katanya.

Semua jarak yang ditempuhnya itu dikerjakan dengan berjalan kaki. "Belum pernah menumpang truk, semua jalan kaki," terangnya.

Bahkan juga untuk ikuti gerak jalan Tajem ini, Tukimin akui tidak lakukan persiapan beberapa macam. Menurut dia cukup hanya seringkali olahraga dengan berjalan kaki.

Artikel Terkait : Organisasi Adalah

Selanjutnya barusan pagi dia berjalan kaki dari tempat tinggalnya di Kecamatan Kalisat, ke arah garis start di Kecamatan Tanggul. "Rumah saya di Kalisat, jarak 16 km., lanjut Tanggul, jaraknya 30 km.. Kelak pulangnya jalan kaki. Keseluruhan sendiri berapakah jarak jauhnya saya jalan kaki," ujarnya.

Sukron (48), seseorang peserta lomba Ketentuan Baris-berbaris (PBB) Kota Pasuruan ambruk di jalan. Masyarakat Jalan Patiunus, Krampyangan, Bugulkidul, ini dikatakan wafat.

Momen ini berlangsung di Jalan Patiunus, seputar 3 kilo mtr. dari garis start di GOR Untung Suropati, Jalan Sultan Agung. Korban yang ada di baris depan regu 126 adalah pemberi aba-aba.

Sampai di tempat, korban mendadak ambruk. Semua anggota regu kaget. Mereka cemas serta coba memberi pertolongan. Salah seseorang menyebut ambulans PMI yang kebetulan ada tidak jauh dari tempat.

Definisi - Korban selanjutnya dibawa ke IGD RSUD dr R Soedarsono. Tetapi nyawanya tidak tertolong. Korban hembuskan nafas paling akhir dalam perjalanan.

"Awalannya regu ini jalan. Selanjutnya korban memberikan aba aba 'langkah tegap'. Waktu langkah tegap, pada langkah-langkah, korban jatuh. Kebetulan ambulans PMI tidak jauh hingga korban langsung dibawa ke rumah sakit. Dalam perjalanan ke IGD, korban wafat," kata Ketua Panitia Lomba PBB memperingati HUT RI ke-74, Kota Pasuruan, Yohanes, di dalam rumah duka, Rabu (28/8/2019).

Yohanes menjelaskan, korban mempunyai beberapa kisah penyakit. Sebelum pergi, istri serta anak-anaknya sudah sempat melarangnya.

"Korban punyai kisah penyakit. Malam hari keadaannya telah tidak sehat. Keluarga telah melarang turut, tetapi korban masih turut. 'Kudu melok peluang paling akhir ini kudu melok (harus turut. Ini peluang paling akhir harus turut)' ia katakan begitu waktu dilarang turut," jelas Yohanes.

Kisah penyakit korban ini diutarakan sahabatnya, Sumarsono. Menurut Sumarsono, korban menanggung derita asam urat, darah tinggi, serta cholesterol.

"Beliau punyai komplikasi. Saya ketahui sebab beliau ketua saya di Komune Tenos (Tembang Nostalgia) Pasuruan, saya sekretarisnya," kata Sumarsono di dalam rumah duka.

Kepala Disporabud Kota Pasuruan Hardi Utoyo, menjelaskan, faksi keluarga terima insiden ini jadi bencana serta menampik visum. Meskipun begitu, jadi pelaksana lomba PBB, faksinya akan lakukan pelajari.

"Tentu saja akan ada pelajari ya. Sebetulnya jika jarak itu telah standar. Tetapi pasti ada pelajari," terangnya.

Friday, August 16, 2019

Mantan Napiter dan Simpatisan ISIS Ikut Upacara HUT RI

Beberapa bekas terpidana teroris (Napiter), bekas kombatan dan keluarga sampai bekas donatur serta partisipan Jamah Islamiyah (JI) dan ISIS ikuti Upacara HUT ke-74 RI di halaman Masjid Baitul Muttaqien, di Desa Tenggulun, Kecamatan Solokuro, Lamongan. Tidak hanya upacara, bekas beberapa bekas teroris ini membacakan ikrar sumpah setia pada NKRI.

"Upacara Kemerdekaan yang kami kerjakan ini yang ke-3 kalinya. Berlainan dengan beberapa tahun awalnya, tahun 2019 ini kita menyertakan istri serta beberapa anak , yang pada beberapa tahun lalu tidak pernah kita lihat ikuti upacara," kata ketua Yayasan Lingkar Perdamaian (YLP) Ustaz Ali Fauzi pada wartawan selesai upacara bendera, Sabtu (17/8/2019).

 Baca Juga : Pengertian Drama

Ali Fauzi menjelaskan, upacara bendera dalam rencana peringatan HUT ke-74 Kemerdekaan RI ini dibarengi oleh paling tidak 225 orang napiter dan keluarga, istri, serta anak. Upacara yang digagas oleh Yayasan Lingkar Perdamaian dengan Polres Lamongan ini satu diantara maksudnya ialah usaha untuk memutuskan mata rantai terorisme.



"Jika pada beberapa tahun lalu tidak pernah kita lihat satu upacara dibarengi oleh perempuan-perempuan bercadar. Ini hari mereka ada dan ketertarikan ikuti upacara," jelas bekas kombatan Afganistan ini.

Disebutkan oleh Ali Fauzi, jika awalnya Desa Tenggulun tetap sama dengan terorisme serta bom, tetapi akhir-akhir ini telah dirubah oleh YLP jadi satu diantara desa deradikalisasi. Bahkan juga, kata Ali Fauzi, Desa Tenggulun dapat disebutkan jadi acuan untuk penerapan program deradikalisasi yang bersinergi dengan pemerintah.

"Saya mengharap ada Lingkar Perdamaian lain di kota lain di Indonesia untuk saling kita mereduksi ekstrimisme, terorisme yang sekarang belum demikian turun tekanannya," harapnya.

Inspektur Upacara bersama dengan bekas napiter ini, Kapolres lamongan AKBP Febby DP Hutagalung akui bangga dengan kehadiran Yayasan Lingkar Perdamaian di Desa Tenggulun ini. Bersama dengan beberapa bekas napiter, kata Febby, mereka ingin menggelorakan semangat nasionalisme, patriotisme serta cinta tanah air.

Artikel Terkait : Drama Adalah

"YLP sudah menampung beberapa bekas napiter yang awalnya bertentangan dengan kebijaksanaan pemerintah, terhitung memusuhi kepolisian. Tetapi sekarang mereka cinta tanah air, mereka siap hormat bendera serta melakukan upacara hari kemerdekaan dengan hikmat," kata Febby selesai upacara.

Febby menyebutkan apa yang dikerjakan oleh anggota YLP yang sudah mengadakan upacara bendera serta ikrar setia pada NKRI ini ialah hal yang mengagumkan. Hingga, katanya, faksinya tetap melakukan pekerjaan upacara bendera ini dengan teratur. Febby mengharap apa yang dikerjakan beberapa bekas Napiter anggota YLP ini bisa memberi efek positif pada kondisi berbangsa serta bernegara secara detail, tidak cuma di Lamongan.

"Serta tentu saja dapat mereduksi warga yang mungkin benar-benar anti-pati dengan pemerintah. Semoga Tenggulun ini dapat jadi contoh di dunia," papar Febby.

Ikrar yang dibacakan bekas napiter bom bali 1, Hamim Thohari, dibarengi beberapa bekas napiter. Mereka dengan bersama dengan menirukan apa yang dibacakan oleh Hamim yang berisi ajakan untuk menyatu membuat negeri, menghormati ketidaksamaan serta siap untuk jaga NKRI.

Sesaat, dalam penerapan upacara bendera kesempatan ini, 3 Pengibar bendera merah putih ialah Saiful Abid bekas napiter masalah penembakan polisi di poso, Hendra anak Terpidana mati Amrozi serta Mustain anak bekas napiter Nor minda. Sedang perwira upacara ialah Ustaz Asadullah alias Ustaz Sumarno bekas Napiter bom Bali 1. Bertindak sebagai komandan upacara ialah Yoyok Edi yang ialah bekas partisipan JI.

Pemanjat Kibarkan Merah-Putih Raksasa di Tebing 48 Citatah

Bendera Merah-Putih raksasa berkibar di Gunung Manik atau Tebing 48 yang ada di Desa Citatah, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Sabtu (17/8/2019).

Pengibaran dikerjakan oleh team beranggotakan 25 orang pemanjat serta mengundang decak takjub dari masyarakat serta peserta upacara HUT Ke-74 RI. Mereka turun beberapa mtr. dari monumen belati Kopassus yang menjadi keunikan Tebing 48.

Baca Juga : Media Komunikasi

Lima pemanjat turunkan bendera raksasa memiliki ukuran 12 mtr. x 8 mtr. itu dengan tehnik rappelling waktu menuruni tebing setinggi 48 mtr. dengan kemiringan 90 derajat.

Sesaat yang lain beberapa pekerjaan, seperti mengatrol tali serta mengendalikan pengaturan pengibaran bendera. Persiapan masak juga ditempuh dalam tempo hampir dua bulan mendekati perayaan HUT RI.



"Kita persiapan sepanjang sebulan 1/2, kita latihannya perminggu sebab lihat kemampuan serta waktu senggang dari crew yang umumnya karyawan serta pelajar," tutur Ketua Pelaksana Pengibaran Bendera dari Komunitas Pemuda Citatah, Asep Sulaeman pada detikcom di celah acara.

Asep menjelaskan unsur mental serta keselamatan yang paling diasah dalam proses latihan. Masalahnya umumnya crew pemanjat ialah orang pemula di dunia panjat memanjat. "Kami beri bekal pengenalan alat pada mereka, baru selanjutnya tehnik," katanya.

Artikel Terkait : Pengertian Media Komunikasi

Aditya Reza Pratama, Anggota Citatah Rescue Tim (CRT) yang bekerjasama dengan Komunitas Pemuda Citatah menjelaskan, proses kursus memerlukan kecermatan serta kesabaran.

Masalahnya team harus lakukan 0 kekeliruan sebab kegiatan berlebihan ini terkait langsung dengan keselamatan jiwa. "Dari 0, dari tidak paham apa-apa sampai dapat lakukan tehnik turun yang baik, alhamdulillah pada akhirnya kami dapat mengibarkan bendera," sebut Aditya.

Baca Juga : Media Komunikasi Adalah

Dendi, crew yang lain, menjelaskan komunikasi yang masak dibutuhkan dalam pengibaran bendera ini. "Rintangannya itu yakni angin, diluar itu kita jangan pernah miskomunikasi. Rintangan yang lain kita harus yakinkan keselamatan dahulu, sebelum pengibaran," kata Dendi.

Hai Anak Milenial! Ini Pesan dari Penjaga Naskah Asli Proklamasi

Jaga Naskah Proklamasi yang asli seperti jaga satu harta karun bangsa. Beberapa penjaganya punyai pesan untuk anak milenial di Hari Kemerdekaan Indonesia.

Mereka yang menjaga serta jaga arsip naskah Proklamasi asli merasakan haru serta bangga. Sebab, beban jaga harta negara itu berada di pundaknya. Mengapa demikian? Sebab, melalui naskah berikut bangsa Indonesia mengatakan kemerdekaannya.

Team detikcom diperbolehkan meliput dengan eksklusif naskah asli Proklamasi waktu lalu. Bukan di Istana Negara, museum atau tempat yang lain, ialah Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) yang berada di Jl Ampera Raya, Jakarta Selatan tempatnya.

Baca Juga : Pengertian Internet

"Terkadang terharu serta dapat menangis. Tidak dapat mengatakan apa-apa. Sebab Republik Indonesia itu kekuatannya dari sini. Sebelumnya ada ini, ya akreditasi dengan internasional belum disadari," jelas Direktur Preservasi ANRI, Kandar.



"Meskipun dahulu itu Belanda mengaku kemerdekaan kita tahun 1949," tambah ia.

Tidak itu saja, dia merasakan tanggung jawab atas nama negara. Hanya bukan sekedar selembar kertas tetapi negara.

"Negara Kesatuan Republik Indonesia itu keberadaannya berada di sini. Karena itu yang terbangun di sini arsip terbangun atau arsip penting negara pengamanannya tambahan, perlindungan serta perawatan terhitung nyentuh harus menggunakan sarung tangan sebab terkadang memiliki kandungan minyak bakteri jamur bisa mengakibatkan kerusakan kertas," urai ia.

Naskah Proklamasi asli disimpan dengan arsip Supersemar versus Dispen TNI AD, Sekretariat Presidium Biro Tata Usaha serta Sekretariat Negara. Ada juga Surat Sukarno dari Sukamiskin tahun 1930-an.

"Sepanjang di penjara surat menyurat dengan pengadilan menuntut diadili anak bangsa sebab perjuangkan kemerdekaan Indonesia yang berbahasa Belanda," kata Kandar.

"Ada juga surat pengunduran diri Presiden Soeharto yang asli kita taruh di sini. Telah diciptakan tetapi ada tulisan-tulisan tangan penambahan," tutur ia memberikan tambahan.

Artikel Terkait: Internet Adalah

Buat anak milenial yang ingin lihat arsip-arsip negara, kata Kandar bisa memandangnya di sini. ANRI mempunyai diorama riwayat yang dapat didatangi generasi milenial agar dapat lebih menyukai Indonesia.

Dalam peristiwa Hari Kemerdekaan Indonesia, yuk kita lebih menghormati dokumen riwayat bangsa. Kata Kandar, ANRI ialah penyimpan serta perawat harta karun bangsa Indonesia.

"Ya dapat. Harta karun negeri kita ya berada di sini ini. Jadi lihat keberadaan Indonesia di waktu dulu, bahkan juga arsip yang berada di sini jika dibuka dimengerti mempunyai nilai mengagumkan dapat untuk pembangunan saat ini serta visioner ke depan," jelas ia.

Buat kamu, milenial, jangan cuma lihat arsip ini cuma kertas dari waktu dulu saja ya. Sebab, nilai-nilai yang terdapat di dalamnya ialah jati kita.

"Jadi hanya arsip itu jangan disaksikan selembar kertas atau rekaman info waktu dulu saja. Walau sebenarnya ini memiliki nilai yang mengagumkan," kata Kandar.

Pengertian - Arsip ini ialah bukti manusia Indonesia eksis di waktu yang lalu dengan set sejarahnya. Dengan bukti waktu dulu ini, bangsa kita dapat mengambil langkah mantap ke hari esok. Tanpa ada Naskah Proklamasi serta dokumen riwayat penting yang lain, kita bisa menjadi bangsa yang amnesia.

"Ingatan kolektif, jati diri serta jati diri bangsa ini dari arsip yang kita taruh. Satu kali lagi, ANRI representasi dari negara tidak cuma instansi saja," pungkas ia.

14.060 Napi di Jabar Dapat Remisi HUT RI Mochamad Solehudin - detikNews

Sekitar 14.060 terpidana di 33 rutan serta lapas di semua Jawa Barat diusulkan mendapatkan remisi HUT Ke-74 RI. Dari jumlahnya itu 499 salah satunya bebas.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang diwakilkan Plh Sekda Jawa barat Daud Achmad menyerahkan dengan simbolis surat ketetapan remisi pada beberapa terpidana di Lapas Sukamiskin, Kota Bandung, Sabtu (17/8/2019).

"Ini hari penyerahan remisi dengan regional terutamanya di Jawa barat telah kita kerjakan serta Pak gubernur diwakilkan oleh sekda sudah menyerahkan remisi itu jika jumlahnya remisi yang saya sebutkan ialah real bukan sekedar dibacakan. Jadi memang semacam itu banyaknya," kata Kepala Kanwil Kementerian Hukum serta HAM Jawa barat Liberti Sitinjak.

Baca Juga : Pengertian Dongeng

Kadivpas Kemenkumham Jawa barat Abdul Aris menjelaskan sekarang ada sekitar 14.060 narapidana yang diusulkan mendapatkan remisi. "Remisi umum I sekitar 13.561 serta remisi umum II bebas di hari ini 499 orang di semua UPT Jawa barat," katanya.

Abdul memberikan tambahan, narapidana yang mendapatkan remisi pasti harus penuhi beberapa kriteria. Contohnya saja berkepribadian, sudah jalani hukuman minimum enam bulan. Untuk terpidana korupsi ada ketentuan penambahan yaitu membayar denda serta bersedia jadi justice collaborator.



Pada tahun ini, ia menyebutkan, ada 64 narapidana tipikor di Jawa barat yang diusulkan mendapatkan remisi. Diantaranya M Nazarudin yang mendapatkan remisi sepanjang 6 bulan.

"Tipikor yang kita usulkan yang bisa itu 64 di semua Jawa barat bukan di Lapas Sukamiskin. Nazarudin mendapatkan remisi enam bulan, ini tahun ke-7 yang berkaitan," tutur Abdul.

Sekitar 222 masyarakat binaan Instansi Permasyarakatan (Lapas) Kelas II B Ciamis mendapatkan remisi umum di HUT Ke-74 RI. Tujuh narapidana salah satunya langsung bebas. Penyerahan remisi diberi langsung oleh Bupati Ciamis Herdiat Sunarya.

Artikel Terkait : Dongeng Adalah

Sesudah usai upacara hari kemerdekaan serta penyerahan remisi. Jadi bentuk rasa sukur, mereka yang bebas langsung sujud sukur di lapangan.

Hadi Wijaya (30), salah seseorang masyarakat binaan langsung bebas sesudah bisa remisi 6 bulan, akui benar-benar bahagia sesudah jalani hukuman langsung bebas. Keseluruhan hukuman atas masalah penganiayaan yang dia terima ialah 2 tahun tetapi sekarang sudah mendapatkan remisi.


"Alhamdulillah bahagia dapat keluar dari tahanan. Saya hanya dua tahun, masalah Masalah 340 sebab berantem," tutur Hadi waktu didapati selesai bisa remisi.

Dia akui belumlah ada gagasan sesudah bebas. Tetapi dia ingin selekasnya pulang berjumpa dengan keluarganya serta dua anaknya yang ada di Jakarta. Merencanakan ini hari keluar langsung naik bis umum ke arah Jakarta.

"Di sini (Laps) saya banyak belajar, kerajinan serta keagamaan. Semoga saya dapat jadi lebih baik untuk mengawali hidup," kata Hadi.

Kalapas Kelas II B Ciamis Fajar Nur Cahyono menjelaskan masyarakat binaan yang mendapatkan remisi sekitar 222 orang dari keseluruhan penghuni lapas 342 orang. Mereka sudah penuhi ketentuan sesuai dengan ketentuan. Diantaranya berkepribadian baik serta penuhi ketentuan administrasi.

Rinciannya yang mendapatkan remisi umum, besaran remisi 1 bulan sekitar 59 orang, remisi 2 bulan sekitar 40 orang, remisi 3 bulan sekitar 50 orang, remisi 4 bulan 39 orang, remisi 5 bulan sekitar 25 orang, remisi 6 bulan 2 orang. Dari keseluruhan 222 orang, 7 salah satunya bebas.

"Adanya remisi umum ini bisa menyesali pelanggaran hukum yang dilakukan. Bisa lebih semangat ikuti program pembinaan di Lapas, bisa melakukan perbaikan diri sebelum kembali pada warga," tutur Fajar.

Bupati Ciamis Herdiat Sunarya memberi pesan pada terpidana yang bebas pada hari kemerdekaan ini dapat melakukan perbaikan diri. Dapat kembali pada warga serta hidup dengan warga dengan normal.

"Warga dapat juga terima mereka diperlakukan sama juga dengan yang lain," kata Herdiat.

Semangat Tunanetra Ikuti Upacara HUT ke-74 RI di Solo

Masyarakat bantaran Sungai Deli, Medan, Sumatera Utara (Sumut), memperingati HUT ke-74 RI lewat cara unik. Mereka mengadakan upacara di sungai.

Upacara itu berjalan dengan khidmat, Sabtu (17/8/2019). Beberapa puluh peserta upacara yang biasanya masyarakat seputar, membuat barisan di sungai. Mereka memberikan hormat waktu proses penaikan Bendera Merah Putih.

"Upacara ini ditujukan jadi keinginan warga pada pemerintah untuk dapat memberi dukungan warga dalam jaga kelestarian sungai," kata komandan upacara, Ivan.

Baca Juga : Pengertian Menyimak

Selesai upacara, masyarakat melakukan beberapa pekerjaan, dari mulai fashion show sampai panjat pinang. Semua berjalan di seputar sungai yang ada di Kelurahan Kampung Aur, Kecamatan Medan Maimun.



Penerapan upacara di sungai ini teratur dikerjakan masyarakat dalam sepuluh tahun paling akhir. Ide penerapan upacaca ini hadir dari beberapa instansi, diantaranya Sanggar Perkasa Aur, Komune Sungai Deli, Laskar Bocah Sungai Deli (Labosude), serta Komune Perduli Anak Aur.

Tidak begitu susah buat Etik Winarsih (40) jadi petugas pengibar bendera dalam upacara HUT ke-74 RI di Rumah Service Sosial Disabilitas Netra Bhakti Candrasa, Solo. Walau tunanetra, ia dapat jalankan pekerjaannya secara baik.

Bendera terbalik ialah hal yang di kuatirkan Etik serta teman-teman. Tetapi kesempatan ini bendera bisa berkibar dengan tempat benar.

Artikel Terkait : Menyimak Adalah

Etik harus juga berjalan seputar 15 mtr. ke arah tiang bendera. Ia serta dua partnernya juga dapat berjalan sampai pas di muka tiang bendera.

Buat Etik, pekerjaan itu hanya mengulang-ulang rutinitas seputar 20 tahun kemarin. Waktu bersekolah di panti sosial itu, ia memang sering dipilih jadi pengibar bendera.

"Ini latihan hanya 2x. Tanggal 14 Agustus sama barusan pagi," kata wanita yang lulus tahun 2.000 dari panti itu, Sabtu (17/8/2019).

Diakuinya tidak mempunyai langkah spesial dalam jalankan pekerjaan. Ia cuma banyak memakai intuisinya untuk berjalan serta mengibarkan bendera.

"Ya hanya kurang lebih saja. Memang barusan jalannya ke tiang cukup miring sedikit, tetapi lumrah," tutur ia.

Definisi - Diakuinya semangat ikuti upacara ini. Tempat tinggalnya yang ada di Boyolali tidak menurunkan tujuannya ikuti upacara di panti sosial yang berada di Jalan Radjiman, Pajang, Kecamatan Laweyan, Solo itu.

"Barusan pagi pergi jam 07.00 WIB naik bis dari Boyolali. Diantarkan anak saya yang kebetulan libur 17 Agustus," katanya.

Petugas upacara yang lain, Topo Sukendro (53), melakukan pekerjaan membaca teks pembukaan UUD 45 secara baik. Tanpa ada membaca teks, masyarakat Petoran, Jebres, Solo itu masih lancar serta ingat.

"Dahulu waktu sekolah di sini kan saya ketua asrama. Saya galakkan supaya semua siswa ingat pembukaan UUD 45. Sebab pernah ingat, tempo hari tinggal mengulang-ulang," katanya.

Topo akui telah dikasih huruf braile jadi alat membantu dalam bekerja. Tetapi ia pilih memakai ingatannya.

"Jika gunakan braile kelak justru pengucapannya jadi lamban. Belum juga jika tangannya gatal, harus mencari, sampai baris mana barusan," katanya.

Menurut dia, pekerjaan upacara ini hari jadi bentuk kesayangan beberapa tunanetra pada NKRI. Difabel, katanya, mempunyai hak serta keharusan yang sama dalam kehidupan berbangsa serta bernegara.

"Ini jadi sinyal jika keadaan fisik tidak kurangi kesayangan kami pada tanah air," tutupnya.

Mengenai upacara itu dibarengi oleh hampir 100 orang tunanetra. Mereka terbagi dalam siswa aktif di Rumah Service Sosial Disabilitas Netra Bhakti Candrasa atau alumninya.

Upacara berjalan khidmat walau cuma simpel. Selesai pembubaran pasukan, semua peserta dengan spontan bertepuk tangan riang sebab upacara berjalan mulus.